Pages

Jumat, 13 Juni 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN MENYUSUI


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CARA MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR

1.      PENGANTAR 

Topik                           : Cara Menyusui Yang Baik Dan Benar
Hari/tanggal                 : kamis, 19 Juni 2014
Tempat                        : RSUD karawang
Waktu                          : 09.00 - sd
Sasaran                       : Ibu Menyusui
      
       2.      TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang cara menyusui yang baik dan benar, diharapkan para ibu menyususi dapat mengerti dan tahu tentang cara menyusui yang baik dan benar.

             3.      TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang cara menyusui yang baik dan benar, diharapkan para ibu menyusui mampu menjelaskan:

a.             Pengertian ASI
b.            Cara menyusui yang baik dan benar
c.             Posisi menyusui
d.            Tips menyusui
e.             Masalah yang biasa muncul pada masa menyusui

              4.      MATERI TERLAMPIR

a.             Pengertian ASI
b.            Cara menyusui yang baik dan benar
c.             waktu yang tepat memberikan asi
d.            cara memperbanyak asi

              5.      MEDIA

a.                  Lembar balik
b.                  Liftlet

              6.      METODE

a.                  Ceramah
b.                  Tanya jawab

              7.      KEGIATAN PEMBELAJARAN

No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1
5 menit
Pembukaan :
- Memberi salam
- Menjelasakan tujuan penyuluhan
- Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang akan disampaikan

Menjawab salam
Menerima materi
Mendengarkan dan memperhatikan
2
15 menit
Pelaksanaan :
a. Pengertian ASI
b. Cara menyusui yang baik dan benar
c. waktu yang tepat memberikan asi
d. cara memperbanyak asi    

Membaca handout
Menyimak dan memperhatikan
4
5  menit
Evaluasi :
- Memberi kesempatan kepada peserta penyuluhan untuk bertanya.
- Memberi kesempatan kepada peserta penyuluhan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan.

Penutup :
- Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
- Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan waktu yang diberikan kepada penyuluh
- Menyampaikan maaf apabila dalam menyampaikan penyuluhan ada kesalahan
- Mengucapkan salam penutup.

Merespon dan bertanya
Menjawab pertanyaan


Menyimak




Menjawab salam




MATERI  PELAKSANAAN
            A.   PENGERTIAN ASI

ASI eksklusif merupakan pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan lain pada bayi berumur nol sampai 6 bulan (DEPKES RI, 2004). Yang dimaksud ASI Eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air the, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan tim.
Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.
ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsure kebutuhan bayi baik fisik,psikologi, sosial,maupun spiritual.ASImengandung nutrisi, hormone, unsure kekebalan factor pertumbuhan, antialergi, serta anti inflamasi.

B.   CARA MENYUSUI BAIK YANG BENAR
Cara menyusui yang benar
Tujuan menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susu memperkuat refleks menghisap bayi
Posisi badan ibu dan badan bayi
·         Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai
·         Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala
·         Putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu
·         Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu
·         Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
·         Dengan posisi ini maka telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
·         Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam

a.    Posisi mulut bayi dan puting susu ibu
·         Keluarkan ASI sedikit oleskan pada puting susu dan areola
·         Pegang payudara dengan pegangan seperti membentuk huruf C  yaitu payudara dipegang dengan ibu jari dibagian atas dan jari yang lain menopang dibawah atau dengan pegangan seperti gunting (puting susu dan areola  dijepit oleh jari telunjuk dan jari tengah seperti gunting) dibelakang areola
·         Sentuh pipi/bibir bayi untuk merangsang rooting refleks (refleks menghisap)
·         Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar, dan lidah menjulur kebawah
·         Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan menekan bahu belakang bayi bukan belakang kepala
·         Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadap-hadapan dengan hidung bay
·         Kemudian arahkan puting susu keatas menyusuri langit-langit mulut bayi
·         Usahakan sebagian besar areola masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu berada diantara pertemuan langit-langit yang keras (palatum durum) dan langit-langit yang lunak (palatum molle)
·         Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah sehingga ASI akan keluar
·         Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi
·         Beberapa ibu sering meletakan jarinya pada payudara dengan hidung bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu
·         Dianjurkan tangan ibu yang bebas untuk mengelus-elus  bayi

b.    Tanda-tanda posisi bayi menyusu dengan baik

·         Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
·         Dagu bayi menempel pada payudara ibu
·       Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada didasar payudara (payudara bagian bawah)
·         Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
·         Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka
·         Hidung bayi mendekati kadang-kadang menyentuh payudara ibu
·     Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak hanya puting saja), sehingga sebagian besar areola tidak tampak
·         Lidah bayi menopang puting susu dan areola bagian bawah
·         Bibir bawah bayi melengkung keluar
·         Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertai berhenti sesaat
·         Terkadang terdengar suara bayi menelan
·         Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu
·         Puting susu tidak terasa sakit atau lecet

c. Tanda-tanda posisi menyusu yang salah

·         Mulut tidak terbuka lebar, dagu tidak menempel pada payudara
·         Dada bayi tidak menempel pada dada ibu, sehingga leher bayi berputar
·         Sebagian besar daerah areola masih terlihat
·         Bayi menghisap sebentar-sebentar
·         Bayi tetap gelisah pada akhir menyusu
·         Kadang-kadang bayi minum berjam-jam
·         Puting susu ibu lecet dan sakit

d. Mengeluarkan asi dengan tangan

Mengosongkan ASI dengan tangan merupakan cara mengeluarkan ASI yang paling baik, paling dianjurkan, terlembut walaupun beberapa ibu mengalami kesukaran waktu pertama-tama melakukannya. Dengan mempelajari cara yang benar dan latihan yang sering, mengeluarkan ASI dengan tangan merupakan cara yang efektif, ekonomis dan cepat. Caranya :
·         Cuci tangan sampai bersih
·         Pegang cangkir yang bersih untuk menampung ASI
·         Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangan
·         Letakkan ibu jari pada batas atas areola mammae dan letakkan jari telunjuk pada batas areola bagian bawah sehingga berhadapan
·         Tekan kedua jari ini kedalam kearah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tadi
·         Pijat daerah diantara kedua jari tadi kearah depan sehingga akan memeras dan mengeluarkan ASI yang berada didalam sinus lactiferus
·         Ulangi gerakan tekan, pijat dan lepas beberapa kali
·         Setelah pancaran ASI berkurang pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara diputar pada sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan
·         Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sehingga ASI akan terperah dari semua bagian payudara
·         Jangan menekan, memijat atau menarik puting susu karena ini tidak akan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit

      C.   WAKTU YANG TEPAT MEMBERIKAN ASI


Pada awalnya, bayi akan disusui sekitar setiap dua sampai tiga jam. Pada masa awal ini, bayi menghisap selama lima sampai dua puluh menit pada setiap payudara, bisa lebih cepat atau lebih lama tergantung keinginan bayi
Bayi anda mungkin hanya ingin menyusu pada satu payudara dan setelah itu tertidur. Tidak apa apa - waktu menyusui berikutnya, sodorkan payudara yang satu lagi. Gunakan peniti di BH untuk mengingat payudara mana yang terakhir. Jika bayi anda ingin menyusui dari dua payudara, berikanlah.

Tidak usah dijadwal, turutilah kapanpun bayi meminta minum.
Perlu diingat, lambung bayi yang baru lahir itu kecil sekali. Karena itu mereka meminum ASI sedikit sedikit, dan sering (karena ASI sangat mudah dicerna dan diserap). Karena itu, biarkanlah bayi mengatur kapan mereka mau ASI. Tidak ada kata “jarak antar minum terlalu sebentar”, karena saat bayi mengatur asupan ASI mereka, payudara akan mengatur produksi ASI secara otomatis. Jarak antar minum setidaknya 45 menit adalah cukup normal saja untuk bayi yang baru lahir
Lambat laun, jarak antar minum ini akan bertambah jarang dengan tumbuhnya bayi, hingga 2-3 jam sekali. Namun, sewaktu waktu, ada saatnya bayi mengalami lonjakan pertumbuhan (growth spurts), selama kira-kira 2-3 hari. Growth spurts itu seringkali terjadi umur 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan. Saat itu, bayi akan membutuhkan lebih banyak susu dari sebelumnya, sehingga dia akan meminta ASI lebih sering bahkan setiap setengah jam, selama 2-3 hari itu. Tidak apa apa, turuti saja kemauan bayi itu seberapa seringnya pun, karena payudara anda akan beradaptasi dengan membuat ASI lebih banyak lagi. Setelah beberapa hari, jarak antar menyusui akan menjadi lebih jarang kembali.
D.   CARA MEMPERBANYAK ASI

1. Sering menyusui. Ini kunci terpenting untuk meningkatkan produksi ASI. Produksi ASI akan lancar jika payudara sebagai gudang ASI terus-menerus dirangsang. Caranya, tingkatkan frekuensi bayi menyusui selama 72 jam pertama kelahirannya atau dengan memerah ASI. Semakin sering penyaluran ASI dengan isapan bayi, produksi ASI akan meningkat secara alamiah.


2. Kosongkan kedua payudara saat menyusui. Pastikan bayi anda menyusui cukup lama untuk mengosongkan kedua payudara Anda.
3. Jangan menjadwalkan menyusui. Susui bayi kapanpun ia memerlukannya.
4. Biarkan bayi Anda menikmati “cluster feed” (minum ASI terus menerus dan sering, nyaris tanpa jeda; biasanya sore hari sebelum tidur). Bila jadwal minum biasanya 2-3 jam dan tiba-tiba berubah jadi lebih rapat, kemungkinan besar bayi sedang mengalami growth spurt dan memerlukan asupan lebih banyak.
5. Coba menyusui bergantian. Bila ia bosan dengan putting payudara kiri, tawarkan putting payudara kanan sehingga ia tak lagi menghisap. Fungsi utama saluran adalah untuk mengalirkan dan membawa ASI dari pabriknya, bukan untuk menyimpan. Jadi, ASI yang sudah diproduksi di pabrik ASI (payudara) sebaiknya langsung dialirkan melalui saluran ASI (puting) dengan menikmati waktu menyusui. Isapan bayi akan mengosongkan maksimal 70 persen ASI dari payudara, untuk kemudian berproduksi kembali secara alamiah.
7. Pijat Payudara .Saat bayi malas menghisap, ibu dapat membantu memijat payudara untuk meneruskan aliran ASI saat ia sudah tidak minum sendiri. Bila ibu mengalami mastitis, ibu juga bisa Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian. Untuk mencegah mastitis, jangan mencuci putting setelah menyusui karena hanya akan mengakibatkan putting jadi kering dan iritasi. ASI sudah mengandung banyak elemen untuk mencegah bakteri dan jamur tumbuh, dan telah mengandung pelindung alami untuk ibu dan bayi. Sewaktu mandi, bisa diusap dengan busa sabun seperti pada seluruh tubuh, seperti mandi biasa saja.
Langkah-langkah pemijatan adalah sebagai berikut:
  • 1. Pijatan dimulai dari pangkal payudara.
  • 2. Tekan dinding dada dengan menggunakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) atau tiga jari (ditambah jari manis).
  • 3. Lakukan gerakan melingkar pda satu daerah di payudara selama beberapa detik, lalu pindahkan jari ke daerah berikut:
  • 4. Arah pijatan memutar atau spiral mengelilingi payudara atau radial menuju puting susu.
  • 5. Kepalkan tangan, lalu tekan ruas ibu jari ke dinding dada.
  • 6. Pindahkan tekanan berturut-turut ruas telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking ke arah puting.
  • 7. Ulangi gerakan tersebut pada daerah berikutnya.
  • 8. Untuk bagian bawah payudara, tekanan dimulai dengan tekanan ruas jari kelingking.
8. Susui di malam hari. Kadang bayi Anda tidur terus tanpa terbangun. Di malam hari, usahakan bangun untuk menyusui bayi Anda.
9. Pompa ASI setelah selesai menyusui, terutama bila Anda merasa payudara belum terasa kosong. Bila anda ibu bekerja, cobalah memompa 15 menit setiap beberapa jam sekali saat bekerja. Gunakan pompa yang dapat memompa 2 payudara sekaligus, ini lebih menstimulasi produksi ASI dibandingkan yang hanya satu bergantian.
10. Ciptakan kontak kulit dengan bayi. Misalnya membelainya dan mengajaknya berkomunikasi. Hal ini akan memicu hormon oksitosin (hormon cinta) yang akan berperan dalam produksi ASI Anda. 

Tidak ada komentar: