ASKEP PARKINSON
Disusun Oleh:
Rizki maulana
Deni .H
Nurmawati
Evi purnama
sari
Rio riyana
Tesar gema pratama
Bambang komarudin
PROGRAM STUDI DIPLOMA IIIKEPERAWATAN
STIKES KHARISMA KARAWANG
Jl. Pangkal
Perjuangan Km.1 By Pass Karawang
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,wr.wb
Puji syukur kami panjatkan
hehadirat allah swt. Karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan tugas Makala yang berjudul “ Askep Parkinson ” tepat pada
waktunya. Penulisan makala ini merupakan salah satu tugas
kelompok. Yang di berikan kepada kami sebagai materi kuliah yang harus di
pahami dan di mengerti Maksudnya. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih
banyak kekurangan - kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi
untuk itu kritik dan saran yang membangun semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan makala kami. apabila terdapat
kekurangan dalam makalah ini. Maka kami selaku penyusun memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum
wr.wb
Tim Penyusun
Table of Contents
BAB I
LATAR BELAKANG
Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh James Parkinson seorang
dokter di London, Inggris, pada tahun 1817. Di dalam tulisannya, James
Parkinson mengatakan bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan sesuai dengan
namanya) tersebut memiliki karakteristik yang khas yakni tremor,
kekakuan dan gangguan dalam cara berjalan (gait difficulty).
Di Amerika Serikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. Di Indonesia
sendiri, dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar
200.000-400.000 penderita. Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun dengan
rentang usia-sesuai dengan penelitian yang dilakukan di beberapa rumah sakit di
Sumatera dan Jawa- 18 hingga 85 tahun. Statistik menunjukkan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, lelaki
lebih banyak terkena dibanding perempuan (3:2) dengan alasan yang belum
diketahui. Beberapa
orang ternama yang mengidap Penyakit
Parkinson diantaranya adalah Bajin
(sasterawan terkenal China), Chen Jingrun (ahli matematik terkenal China),
Muhammad Ali (mantan peninju terkenal A.S.), Michael J FoxThe Michael J Fox
Foundation For Parkinson’s Research (seorang bintang film Hollywood
terkenal).
Dari
beberapa fakta yang menunjukkan data mengenai Penyakit Parkinson, hal yang
menarik adalah penyakit ini belum diketahui penyebabnya secara pasti dan hanya
mengacu pada prediksi faktor genetika dan lingkungan. Namun, pada perkembangan
terakhir mengenai penyakit ini, ada tendency
bahwa penyakit ini deisebabkan oleh kerusakan mitokondria, organel
penghasil energi di dalam sel, yang menyebabkan neuron di dalam substantia
nigra otak mati atau tidak berfungsi. Studi dari Children Hospital Boston
sekarang menunjukkan bahwa mutasi genetik menyebabkan bentuk herediter dari
Penyakit Parkinson menyebabkan mitokondria bergerak acak keluar dari sel,
meninggalkan sel tanpa ada kemungkinan menghentikan mereka. Penemuan ini muncul
pada 11 November isu tentang sel.
Oleh sebab itu, pembahasan mengenai
PD ini sangat menarik juga karena pengembangan dari penelitian penyakit ini
selalu meningkat tiap tahunnya..
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang
dimaksud dengan Parkinson?
2. Apa etiologi
dari penyakit Parkinson?
3. Bagaimana
patofisiolgi dari penyakit Parkinson?
4. Bagaimana
tanda dan gejala penyakit Parkinson?
5. Apa
komplikasi dari penyakit Parkinson?
6. Apa
pemeriksanaan penunjang yang dipakai untuk penyakit Parkinso?
7. Bagaimana
penatalaksanaan medis untuk pasien penderita Parkinson?
8. Bagaimana
penatalaksanaan keperawatan untuk pasien penyakit Parkinson?
9. Bagaimana
asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien yang menderita penyakit
Parkinson.
TUJUAN
PENULISAN
Tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang penyakit Parkinson dan
untuk memenuhi tugas matakuliah MB 1
BAB II
DEVINISI
Penyakit
Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus)
merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat
penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus
palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency).
penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneretif
progresif yang berkaitan erat dengan usia. Penyakit ini mepunyai karakteristik
terjadinya degenerasi dari neuron dopaminergik pas subtansi nigra pars
kompakta, di tambah dengan adanya inklusi intraplasma yang terdiri dari protein
yang disebut dengan Lewy Bodies, Neurodegeneratif pada parkinson juga terjadi
pasa daerah otak lain termasuk lokus ceruleus, raphe nuklei, nukleus basalis
Meynert, hipotahalamus, korteks cerebri, motor nukleus dari saraf kranial,
sistem saraf otonom
Penyakit Parkinson merupakan
suatu ganguan neurologist progresif yang mengenai pusat otak yang bertanggung
jawab untuk mengontrol dan mengatur gerakan. karakteristik yang muncul berupa
bradikinesia (perlambatan gerakan), tremor pada saat istirahat, dan kekuatan
otot.
ETIOLOGI
Etiologi
Parkinson primer belum diketahui, masih belum diketahui. Terdapat beberapa
dugaan, di antaranya ialah infeksi oleh virus yang non-konvensional (belum
diketahui), reaksi abnormal terhadap virus yang sudah umum, pemaparan terhadap
zat toksik yang belum di ketahui, terjadinya penuaan yang prematur atau
dipercepat.
Parkinson
disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di substansi nigara. suatu
kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki
(involuntary). Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur/menahan gerakan-gerakan
yang tidak disadarinya. Mekanis-me bagaimana kerusakan itu belum jelas benar.
Beberapa hal yang diduga bisa menyebabkan parkinson
adalah sebagai berikut:
1.
Usia
insiden
meningkat dari 10 per 10.000 penduduk pada usia 50 sampai 200 dari 10.000
penduduk pada usia 80 tahu. Hal ini berkaitan dengan reaksi mikrogilial yang
mempengaruhi kerusakan neuronal, terutama pada substansia nigra, pada penyakit
perkinson.
2.
Geografi
Di Libya 31
dari 100.000 orang, di Buinos aires 647 per 100.000 orang. Faktor resiko yang
mempengaruhi perbedaan angka secara geogerafis ini termasuk adanya perbedaan
genetik, kekebalan terhadap penyakit dan paparan terhadap faktor lingkungan.
3.
Periode
Fluktuasi
jumlah penderita penyakit partinson tiap periode mungkin berhubungan dengan
hasil pemaparan lingkungan yang episodik, misalnya proses infeksi,
industrialisasi ataupun gaya hidup.
4.
Genetik
Adanya
riwayat penyakit parkinson pada keluarga meningkatkan faktor resiko menderita
penyakit parkinson sebesar 8,8 kali pada usia kurang dari 70 tahun. Meskipun sangat
jarang, jika disebabkan oleh keturunan, gejala parkinsonisme tampak pada usia
relatif muda.
5.
Faktor Lingkungan
a.
Perkerjaan
Lebih banyak pada orang dengan paparan mental yang
lebih tinggi dan lama
b.
Infesi
Paparan Virus influenzaintrautero diduga turut menjadi
faktor predesposisi penyakit parkinso melalui kerusakan substansia nigra.
Penelitian pada hewan menunjukan adanya kerusakan subtansia nigra oleh infeksi
nocaridia astroides.
c.
Diet
Konsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan setress
oksidatif, salah satu mekanisme kerusakan neuronal pada penyakit parkinson,
sebaliknya, kopi merupakan neuroprotektif.
d.
Trauma kepala
Cedera kranio serebral bisa menyebabkan penykit
parkinson, meski peranannya masih belum jelas benar
e.
Stress dan depresi
Beberapa penelitian menunjukan depresi dapat
mendahului gejala motorik. Depresi dan setress dihubngkan dengan penyakit
parkinson karena pada stress dan depresi terjadi peningkatan turnover
katekolimin yang memacu stress oksidatif.
PATOFISIOLOGI
Jauh di dalam otak ada sebuah daerah yang di sebut
genglia basalis. Jika otak merintahkan
suatu aktifitas (misalya mengakat lengan) maka sel-sel saraf didalam ganglia basalis
akan membantu menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh.
ganglia basalis mengelolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus, yang
menyampaikan informasi yang telah di olah kembali ke korteks oatak besar.
Keseluruhan
sinyal tersebut di antarkan oleh bahan kimia neurotrasmiter sebagi implus
listrik di sepanjang jalur saraf dan di antara saraf-saraf. Neurotrasmiter yang
utama pada ganglia basalis adalah dopamin.
Pada penyakit parkinson, sel-sel saraf pada ganglia
basalis mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang dan
hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit. Penyebab dari
kemunduran sel saraf dan berkurangnya dopamin terkadang tidak diketahui.
penyakit ini cenderung diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak
memegang peran utama.
Kadang penyebabnya
diketahui. pada beberapa kasus, parkinson merupakan komplikasi yang sangat
lanjut dari ensefalitas karena firus ( suatu infeksi yang menyebabkan
peradangan otak). kasus lainnya
Tanda Dan Gejala
1.
Menggeletar (pada jari, tangan,
kaki, rahang dan / atau muka)
2.
Kaku pada anggota badan (tangan,
kaki dan / atau tubuh badan – Rigidity)
3.
Pergerakan badan yang perlahan
(Bradykinesia)
4.
Masalah ketidakseimbangan postur dan
koordinasi badan yang dapat mengakibatkan jatuh.
Penyakit Parkinson dimulai
secara samar-samar dan berkembang secara perlahan. Pada banyak penderita, pada
mulanya Penyakit Parkinson muncul sebagai tremor (gemetar)
tangan ketika sedang beristirahat, tremor akan berkurang jika
tangan digerakkan secara sengaja dan menghilang selama tidur.Stress emosional atau kelelahan bisa memperberat
tremor. Pada awalnya tremor terjadi pada satu tangan, akhirnya
akan mengenai tangan lainnya, lengan dan tungkai. Tremor juga
akan mengenai rahang, lidah, kening dan kelopak mata.
Pada sepertiga penderita Penyakit Parkinson, tremor bukan merupakan gejala
awal; pada penderita lainnya tremor semakin berkurang sejalan dengan
berkembangnya penyakit dan sisanya tidak pernah mengalami tremor.
Penderita Penyakit Parkinson mengalami kesulitan dalam
memulai suatu pergerakan dan terjadi kekakuan otot. Jika lengan bawah ditekuk
ke belakang atau diluruskan oleh orang lain, maka gerakannya terasa kaku.
Kekakuan dan imobilitas bisa menyebabkan sakit otot dan
kelelahan. Kekakuan dan kesulitan dalam memulai suatu pergerakan bisa
menyebabkan berbagai kesulitan. Otot-otot kecil di tangan seringkali mengalami
gangguan, sehingga pekerjaan sehari -hari (misalnya mengancingkan baju dan
mengikat tali sepatu) semakin sulit dilakukan.
Penderita Penyakit Parkinson mengalami kesulitan dalam
melangkah dan seringkali berjalan tertatih-tatih dimana lengannya tidak berayun
sesuai dengan langkahnya. Jika penderita Penyakit Parkinson sudah mulai
berjalan, mereka mengalami kesulitan untuk berhenti atau berbalik. Langkahnya
bertambah cepat sehingga mendorong mereka untuk berlari kecil supaya tidak
terjatuh. Sikap tubuhnya menjadi bungkuk dan sulit mempertahankan keseimbangan
sehingga cenderung jatuh ke depan atau ke belakang.
KOMPLIKASI
Komplikasi terbanyak dan tersering dari penyakit
Parkinson yaitu :
·
Demensia
·
Aspirasi
·
Trauma karena jatuh.
Data Penunjang
·
Neuropatologi
Diagnosa definitif
tidak dapat ditegakkan tanpa adanya konfirmasi neuropatologi. Secara umum
didapatkan atropi yang bilateral, simetris, sering kali berat otaknya berkisar
1000 gr (850-1250gr).
·
Pemeriksaan neuropsikologik
Penyakit
alzheimer selalu menimbulkan gejala demensia. Fungsi pemeriksaan
neuropsikologik ini untuk menentukan ada atau tidak adanya gangguan fungsi
kognitif umum danmengetahui secara rinci pola defisit yang terjadi. Test
psikologis ini juga bertujuan untuk menilai fungsi yang ditampilkan oleh
beberapa bagian otak yang berbeda-beda seperti gangguan memori, kehilangan
ekspresi, kalkulasi, perhatian dan pengertian berbahasa.
·
CT Scan dan MRI
Merupakan
metode non invasif yang beresolusi tinggi untuk melihat kwantifikasi perubahan
volume jaringan otak pada penderita alzheimer antemortem. Pemeriksaan ini
berperan dalam menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab demensia lainnya
selain alzheimer seperti multiinfark dan tumor serebri. Atropi kortikal
menyeluruh danpembesaran ventrikel keduanya merupakan gambaran marker dominan
yang sangat spesifik pada penyakit ini. Tetapi gambaran ini juga didapatkan
pada demensia lainnya seperti multiinfark, parkinson, binswanger sehingga kita
sukar untuk membedakan dengan penyakit alzheimer.
·
EEG
Berguna untuk
mengidentifikasi aktifitas bangkitan yang suklinis. Sedang pada penyakit
alzheimer didapatkan perubahan gelombang lambat pada lobus frontalis yang
non spesifik.
·
PET (Positron Emission Tomography)
Pada penderita
alzheimer, hasil PET ditemukan penurunan aliran darah, metabolisma O2, dan
glukosa didaerah serebral. Up take I.123 sangat menurun pada regional parietal,
hasil ini sangat berkorelasi dengan kelainan fungsi kognisi danselalu dan
sesuai dengan hasil observasi penelitian neuropatologi.
·
SPECT (Single Photon Emission
Computed Tomography)
Aktivitas I.
123 terendah pada refio parieral penderita alzheimer. Kelainan ini berkolerasi
dengan tingkat kerusakan fungsional dan defisit kogitif. Kedua pemeriksaan ini
(SPECT dan PET) tidak digunakan secara rutin.
penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis dapat dilakukan dengan
medikamentosa seperti:
1.
Antikolinergik untuk mengurangi
transmisi kolinergik yang berlebihan ketika kekurangan dopamin.
2.
Levodopa, merupakan prekursor
dopamine, dikombinasi dengan karbidopa, inhibitor dekarboksilat, untuk membantu
pengurangan L-dopa di dalam darah dan memperbaiki otak.
3.
Bromokiptin, agonis dopamine yang
mengaktifkan respons dopamine di dalam otak.
4.
Amantidin yang dapat meningkatkan
pecahan dopamine di dalam otak.
5.
Menggunakan monoamine oksidase
inhibitor seperti deprenil untuk menunda serangan ketidakmampuan dan kebutuhan
terapi levodopa.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengumpulan data subjektif dan objektif pada klien dengan gangguan
system persarafan meliputi anamnesis riwayat penyakit,pemeriksaan
fisik,pemeriksaan diagnostic, dan pengkajian psikososial.
2. Observasi gaya
berjalan dan saat melakukan aktivitas.
3. Kaji riwayat
gejala dan efeknya terhadap fungsi tubuh.
4. Kaji kejelasan
dan kecepatan bicara.
5. Kaji tanda
depresi.
Pemeriksaan
Fisik
1. Mengkaji skelet
tubuh
Adanya deformitas dan kesejajaran. Pertumbuhan
tulang yang abnormal akibat tumor tulang. Pemendekan ekstremitas, amputasi dan
bagian tubuh yang tidak dalam kesejajaran anatomis. Angulasi abnormal pada
tulang panjang atau gerakan pada titik selain sendi biasanya menandakan adanya
patah tulang.
2. Mengkaji tulang
belakang
Skoliosis (deviasi kurvatura lateral tulang
belakang) Kifosis (kenaikan kurvatura tulang belakang bagian dada) Lordosis
(membebek, kurvatura tulang belakang bagian pinggang berlebihan)
3. Mengkaji system
persendian
Luas gerakan dievaluasi baik aktif maupun pasif,
deformitas, stabilitas, dan adanya benjolan, adanya kekakuan sendi
4. Mengkaji system
otot
Kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan
koordinasi, dan ukuran masing-masing otot. Lingkar ekstremitas untuk mementau
adanya edema atau atropfi, nyeri otot.
5. Mengkaji cara
berjalan
Adanya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak
normal. Bila salah satu ekstremitas lebih pendek dari yang lain. Berbagai
kondisi neurologist yang berhubungan dengan caraberjalan abnormal (mis.cara
berjalan spastic hemiparesis – stroke, cara berjalan selangkah-selangkah –
penyakit lower motor neuron, cara berjalan bergetar – penyakit Parkinson).
6. Mengkaji kulit
dan sirkulasi perifer
Palpasi kulit dapat menunjukkan adanya suhu yang
lebih panas atau lebih dingin dari lainnya dan adanya edema. Sirkulasi perifer
dievaluasi dengan mengkaji denyut perifer, warna, suhu dan waktu pengisian
kapiler.
7. Mengkaji
fungsional klien
a. KATZ Indeks Termasuk
katagori yang mana:
Ø Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan pakaian, pergi
ke toilet, berpindah,dan mandi.
Ø Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
Ø Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
Ø Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang lain.
Ø Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
Ø Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu
fungsi yang lain.
Ø Ketergantungan untuk semua fungsi diatas.
Keterangan:
Mandiri: berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau
bantuan aktif dari orang lain. Seseorang yang menolak melakukan suatu fungsi
dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun dianggap mampu.
b. Indeks ADL
BARTHEL (BAI)
NO
|
FUNGSI
|
SKOR
|
KETERANGAN
|
1
|
Mengendalikan
rangsang pembuangan tinja
|
0
1
2
|
Tak
terkendali/tak teratur (perlu pencahar).
Kadang-kadang
tak terkendali (1x seminggu).
Terkendali
teratur.
|
2
|
Mengendalikan
rangsang berkemih
|
0
1
2
|
Tak
terkendali atau pakai kateter
Kadang-kadang
tak terkendali (hanya 1x/24 jam)
Mandiri
|
3
|
Membersihkan
diri (seka muka, sisir rambut, sikat gigi)
|
0
1
|
Butuh
pertolongan orang lain
Mandiri
|
4
|
Penggunaan jamban,
masuk dan keluar (melepaskan, memakai celana, membersihkan, menyiram)
|
0
1
2
|
Tergantung
pertolongan orang lain
Perlu
pertolonganpada beberapa kegiatan tetapi dapat mengerjakan sendiri beberapa
kegiatan yang lain.
Mandiri
|
5
|
Makan
|
0
1
2
|
Tidak
mampu
Perlu
ditolong memotong makanan
Mandiri
|
6
|
Berubah sikap dari
berbaring ke duduk
|
0
1
2
3
|
Tidak
mampu
Perlu
banyak bantuan untuk bias duduk
Bantuan
minimal 1 orang.
Mandiri
|
TOTAL
SKOR
Skor BAI :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
Diagnosis
keperawatan
Intervensi
Dx.1 Tujuan : meningkatkan mobilitas
Kriteria Hasil:
1. Bantu klien melakukan olah raga setiap hari seperti
berjalan, bersepeda, berenang, atau berkebun.
2. Anjurkan klien untuk merentangkan dan olah raga
postural sesuai petunjuk terapis.
3. Mandikan klien dengan air hangat dan lakukan
pengurutan untuk membantu relaksasi otot.
4. Instruksikan klien untuk istirahat secara teratur agar
menghindari kelemahan dan frustasi.
5. Ajarkan untuk melakukan olah raga postural dan teknik
berjalan untuk mengurangi kekakuan saat berjalan dan kemungkinan belajar terus.
6. Instruksikan klien berjalan dengan posisi kaki
terbuka.
7. Buat klien mengangkat tangan dengan kesadaran, mengangkat
kaki saat berjalan, menggunakan sepatu untuk berjalan, dan berjalan dengan
langkah memanjang.
8. Beritahu klien berjalan mengikuti irama musik untuk
membantu memperbaiki sensorik.
Dx.2 Tujuan : mengoptimalkan status
nutrisi.
Kriteria Hasil:
1. Ajarkan klien untuk berpikir saat menelan-menutup
bibir dan gigi bersama-sama, mengangkat lidah dengan makanan di atasnya,
kemudian menggerakkan lidah ke belakang dan menelan sambil mengangkat kepala ke
belakang.
2. Instruksikan klien untuk mengunyah dan menelan,
menggunakan kedua dinding mulut.
3. Beritahu klien untuk mengontrol akumulasi saliva
secara sadar dengan memegang kepala dan menelan secara periodik.
4. Berikan rasa aman pada klien, makan dengan stabil dan
menggunakan peralatan.
5. Anjurkan makan dalam porsi kecil dan tambahkan makanan
selingan (snack).
6. Monitor berat badan.
Dx.3 Tujuan: memaksimalkan kemampuan
berkomunikasi.
Kriteria Hasil:
1. Jaga komplikasi pengobatan.
2. Rujuk ke terapi wicara.
3. Ajarkan klien latihan wajah dan menggunakan metoda bernafas untuk
memperbaiki kata-kata, volume, dan intonasi.
4. Nafas dalam sebelum berbicara untuk meningkatkan volume suara dan jumlah
kata dalam kalimat setiap bernafas.
5. Latih berbicara dalam kalimat pendek, membaca keras di depan kaca atau
ke dalam perekam suara (tape recorder) untuk memonitor kemajuan.
3.5 Evaluasi
Ø Klien mengikuti sesi terapi fisik,
melakukan latihan wajah 10 menit 2 kali sehari.
Ø Klien dapat makan 3 kali dalam porsi
kecil dan dua kali snack, tidak ada penurunan berat badan.
Ø Tidak adanya kesulitan dalam
berbicara, kata-kata dapat dipahami
BAB III
KESIMPULAN
Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom
Parkinson (Parkinsonismus) merupakan suatu penyakit/sindrom karena
gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman
dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal
dopamine deficiency Belakang Masalah.
Tanda dan gejala yang timbul
biasanya adalah tremor,kekakuan, melemahnya
gerakan,akinesia/bradikinesia,ketidakseimbangan.Penyeba penyakit ini adalah
usia,ras,genetic,toksin,cedera kranio serebral.Penatalaksanaan medis yaitu Antikolinergik
,Levodopa,Bromokiptin,Amantidi.
SARAN
Orang yang menderita Parkinson ini
harus segera dilakukan pengobatan baik dengan terapi obat kimia atau
herbal.Selain itu juga harus memperhatikan etiologi seperti ras genetik,toksin
usia serta gejala yang muncul seperti tremor,ketidakseimbangan daya tahan
tubuh.Oleh karena itu dijaga keadaan tubuh kita dalam memenuhi gizi yang cukup.
DAFTAR PUSTAKA
(Inggris)"Protein kinases CK1 and CK2 as new targets for
neurodegenerative diseases". Instituto de Quimica Medica-CSIC; Perez DI,
Gil C, Martinez A.. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20577972. Diakses
pada 7 Juli 2010.
Dittmar T, Z̈änker KS. 2009. Stem Cell Biology in Health and Disease. Dordrecht: Springer verlag.
Arenas, et al. 2008.Penyakit Parkinson.jakarta
file:///G:/obat%20parkinson.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar