BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Belatung
adalah larva lalat yang menguraikan organisme mati atau hidup sebagai parasit
pada makhluk hidup lainnya. Serangga ini
banyak dijumpai di tempat sampah memakan sisa makanan dan juga pada bangkai.
Makhluk yang menjijikkan ini siapa sangka dapat digunakan untuk terapi? Pada kenyataannya belatung adalah saingan
yang kuat bagi dokter bedah dalam hal membersihkan luka. Tampaknya ini terlihat aneh, namun sudah ada
beberapa penelitian yang membuktikan bahwa belatung dapat membersihkan jaringan
mati pada luka secara cepat, efektif, dan aman. Sejak zaman kuno belatung telah digunakan untuk mengobati luka. Bangsa Maya dan Aborigin pernah menggunakan
terapi ini. Tetapi manfaatnya secara medis masih menjadi misteri hingga zaman
moderen. Dominique Larrey,seorang dokter
militer perancis pada abad ke-18 mengamati bahwa tentara yang lukanya
dikerumuni oleh belatung memiliki angka kecacatan dan kematian yang lebih
rendah dibanding tentara lainnya. Setelah mempelajari lebih lanjut, Larrey
menemukan bahwa larva lalat jenis tertentu hanya memakan jaringan yang mati
sehingga mempercepat penyembuhan luka.
Kemudian
pada masa perang dunia pertama, Dr. William S. Baer meneliti manfaat belatung
untuk terapi dalam penyembuhan luka. Dalam penelitiannya, Dr. William
S. Baer
menguji keefektifitasan belatung pada pasien osteomielitis kronik atau radang
tulang kronik. Hasilnya cukup mengejutkan, semua luka terbuka pada pasien
berhasil sembuh sempurna berkat kerja debridemen alami belatung sehingga
pasien-pasien tersebut dapat pulang dalam waktu yang singkat. Manfaat terapi
ini sangat berarti karena pada zaman itu antibiotik belum ditemukan dan infeksi
pada luka akan berakibat fatal.
Semenjak
penelitian Dr. William
S. Baer terapi belatung sangat populer, dan dokter-dokter
di Rumah Sakit mengobati luka terbuka, osteomielitis, luka bakar, abses,
mastoiditis, empiema, ulkus diabetik dan berbagai macam luka lainnya dengan
menggunakan belatung.
Terapi
belatung berjaya hingga antibiotik ditemukan oleh Alexander Flemming.
Antibiotik yang lebih simpel dan tidak menjijikan membuat terapi belatung tidak
lagi dibutuhkan dan mulai ditinggalkan. Namun akhir-akhir ini terapi belatung
mulai dikampanyekan lagi penggunaanya karena meningkatnya resistensi kuman
terhadap antibiotik akibat penggunaan obat-obat antibiotika yang berlebihan dan
tidak benar.
Mekanisme
utama dalam terapi belatung adalah debridemen atau pembersihan jaringan yang
mati. Inilah yang istimewa dari terapi belatung, karena belatung dapat
membedakan antara jaringan yang mati dan jaringan yang hidup dan hanya memakan
jaringan yang mati saja. Lalu apa yang terjadi jika jaringan mati ini
dibiarkan? Mengapa jaringan mati harus dibuang? Yang terjadi jika jaringan mati
tidak dibuang adalah penyembuhan luka secara signifikan akan terhambat. Jaringan yang mati dapat menjadi tempat yang
ideal bagi bakteri untuk bekembang biak, sehingga dapat menyebabkan
gangren atau infeksi sistemik di peredaran
darah yang berakibat fatal.
1.2Permasalahan
Dampak yang terjadi apabila luka
kotor dibiarkan atau tidak ditanggulangi dengan tepat maka akan berdampak pada
pembusukan pada daerah luka, selain daripada itu terjadinya penambahan daerah
luka atau pelebaran akan menimbulkan masalah yang serius, dan juga dapat menimbulkan
infeksi secara sistemik
1.3Tujuan
Tujuan Umum :Agar manusia mengetahui dan memahami
bagaimana cara melakukan perawatatan luka bersih dan luka kotor pada klien.
Tujuan
khusus :a. Agar mahasiswa dapat mampu
memahami materi ini
b. Agar mahasiswa mampu dan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan perawatan Terapi maggot
b. Agar mahasiswa mampu dan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan perawatan Terapi maggot
1.4 Metode Penulisan
Metode penyusunan dalam pembuatan
makalah ini yaitu berusaha mengumpulkan informasi dari refrensi khususnya
berasal dari buku dan media web (internet) .Dan pengumpulan datanya melalui
pengamatan dan membaca buku.
1.5 Manfaat Penulisan
1.
Agar pembaca dapat memahami apa itu Perawatan
luka
2.
Pembaca dapat mengetahui Mekanisme perawatan Terapi maggot
3. Memberikan
wacana ilmiah bagi pembaca tentang terapi maggot
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI PERAWATAN LUKA
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh
yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia,
ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan[ R. Sjamsu Hidayat, 1997].
Menurut Koiner dan Taylan, luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam.
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit ( Taylor, 1997). Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain
Menurut Koiner dan Taylan, luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam.
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit ( Taylor, 1997). Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain
(Kozier, 1995).
Luka kotor atau luka terinfeksi adalah luka dimana organisme yang menyebabkan infeksi pascaoperatif terdapat dalam lapang operatif sebelum pembedahan. Hal ini mencakup luka traumatik yang sudah lama dengan jaringan yang terkelupas tertahan dan luka yang melibatkan infeksi klinis yang sudah ada atau visera yang mengalami perforasi. Kemungkinan relatif infeksi luka adalah lebih dari 27 %. Potter and Perry. (2005)
a. Perawatan Luka Bersih
Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya mengganti balutan.
b. Perawatan Luka Kotor
Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan terus menerus pada bagian tubuh tertentu sehingga sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu.
Luka kotor atau luka terinfeksi adalah luka dimana organisme yang menyebabkan infeksi pascaoperatif terdapat dalam lapang operatif sebelum pembedahan. Hal ini mencakup luka traumatik yang sudah lama dengan jaringan yang terkelupas tertahan dan luka yang melibatkan infeksi klinis yang sudah ada atau visera yang mengalami perforasi. Kemungkinan relatif infeksi luka adalah lebih dari 27 %. Potter and Perry. (2005)
a. Perawatan Luka Bersih
Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya mengganti balutan.
b. Perawatan Luka Kotor
Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan terus menerus pada bagian tubuh tertentu sehingga sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu.
Ketika luka timbul, beberapa efek
akan muncul :
a. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
b. Respon stres simpatis
c. Perdarahan dan pembekuan darah
d. Kontaminasi bakteri
e. Kematian sel
a. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
b. Respon stres simpatis
c. Perdarahan dan pembekuan darah
d. Kontaminasi bakteri
e. Kematian sel
Maggot adalah lalat yang belum dewasa, tampangnya memang
jelek dan menjijikan tapi merupakan sabun antibakteri natural, maggot memakan
daging busuk/mati, para dokter mengetahui sejak dulu bahwa maggot cenderung
menyantap kulit mati, dapat membantu orang yang lukanya mengalami infeksi. tapi
dengan ditemukannya antibiotik modern, therapy maggot mungkin tak akan dilirik
lagi.
Terapi Belatung (dikenal juga dengan Maggot Debridement
Therapy –MDT-, terapi larva) adalah menaruh dengan sengaja belatung pembasmi
kuman atau larva lalat ke kulit yang luka atau jaringan lembut di luka manusia
atau binatang. Praktek ini digunakan secara luas sebelum ditemukannya
antibiotik, untuk membersihkan jaringan mati di luka guna mempercepat
penyembuhan.
Menaruh belatung pemakan daging ke luka menganga ternyata membersihkan luka jauh lebih cepat dibandingkan dengan perawatan normal, meskipun itu tak mengarah kepada kesembuhan yang lebih cepat. Hasil ujicoba klinik yang diawasi untuk pertama di dunia mengenai penggunaan belatung sebagai obat pekan lalu memperlihatkan bagi sebagian pasien, terapi itu juga lebih menyakitkan.
Menaruh belatung pemakan daging ke luka menganga ternyata membersihkan luka jauh lebih cepat dibandingkan dengan perawatan normal, meskipun itu tak mengarah kepada kesembuhan yang lebih cepat. Hasil ujicoba klinik yang diawasi untuk pertama di dunia mengenai penggunaan belatung sebagai obat pekan lalu memperlihatkan bagi sebagian pasien, terapi itu juga lebih menyakitkan.
2.3 BELATUNG MEMILIKI MANFAAT BAGI BEBERAPA DALAM
BIDANG KHUSUS
seperti menyiapkan pasien bagi operasi pemindahan kulit, kondisi pembersihan luka yang lebih cepat berarti pasien dapat dipindahkan ke ruang operasi lebih cepat pula. Namun, pengukuhan cara itu akan memerlukan studi klinik lebih lanjut.
seperti menyiapkan pasien bagi operasi pemindahan kulit, kondisi pembersihan luka yang lebih cepat berarti pasien dapat dipindahkan ke ruang operasi lebih cepat pula. Namun, pengukuhan cara itu akan memerlukan studi klinik lebih lanjut.
Terapi
dengan menggunakan belatung berhasil karena belatung hanya memakan jaringan
yang mati dan membusuk, sehingga luka jadi bersih. Hewan itu tak menggali jauh
ke dalam daging yang sehat, dan memilih untuk saling memangsa ketika mereka
kehabisan makanan.
pemakan daging
terbukti mampu menyembuhkan luka pasien diabetes secara total yang tak bisa
dokter lakukan dengan cara menaruh beberapa ekor belatung hydrogelpd luka yg
membusuk lalu menutup luka.setelah tiba waktu membuka luka terbukti jaringan
sel & daging yg mati habis di santap belatung tsb dan uniknya mereka tidak
memakan jaringan yg masìh hidup fakta lain membuktikan bila cadangan makanan
belatung tsb telah habis mereka akan memakan satu sama lain dan yg lebih
dahsyat terapi maggot ini besar potensinya mencegah infeksi berbahaya spt:
methicillin resisting staphylococcus ausreus (MRSA)
Pengobatan cara ini digunakan secara meluas sebelum ditemukannya
antibiotik, untuk membersihkan jaringan mati di luka bagi mempercepat
penyembuhan.Tidak semua jenis lalat sesuai untuk kaedah rawatan ini. Hanya yang
akan memakan tisu reput sahaja digunakan. Di Malaysia, species lalat yang
digunakan ialah Lucilia Cuprina, manakala di barat pula adalah species Lucilia
Sericata.
Pada terapi belatung, sejumlah besar belatung akan memakan
jaringan yang mati secara jauh lebih akurat dibandingkan operasi bedah yang
normal, dan dapat membersihkan luka dalam satu hingga dua hari.
Belatung-belatung ini melakukan kerjanya dengan mencerna jaringan mati
menggunakan bebagai macam enzim proteolitik yang mencairkan jaringan mati dan
kemudian cairan ini disedot oleh belatung. Dalam waktu beberapa hari jaringan
yang mati akan hilang dan meninggalkan luka dengan jaringan granulasi yang
bersih.
Infeksi pada luka dapat menjadi komplikasi medis yang serius
karena luka yang terinfeksi tidak akan sembuh sebelum infeksi berhasil
ditangani. Infeksi akan makin sulit
disembuhkan apabila kuman yang menginfeksi adalah strain bakteri yang resisten
terhadap antibiotik. Seperti yang telah disebutkan diatas,luka infeksi dapat
menyebabkan gangren yang meningkatkan resiko amputasi atau dapat menyebar ke
peredaran darah yang menimbulkan syok sehingga berefek mematikan.
Penelitian-penelitian yang lalu menunjukkan bahwa kebutuhan amputasi dapat
dikurangi sebanyak 40%-60% dengan terapi belatung.
Belatung diketahui dapat membunuh bakteri dari luka dengan
berbagai macam mekanisme yang mereka miliki. Mereka mengeluarkan berbagai macam sekret yang memiliki sifat
antibiotik atau tinggal memakan bakteri yang ada dengan enzim-enzim pencernaan.
Bakteri yang resisten terhadap antibiotik juga dapat diatasi oleh belatung.
Jika belatung berhasil membuang jaringan yang mati, secara otomatis sumber
infeksi telah dihilangkan.Selain memakan jaringan yang mati dan disinfeksi,
belatung juga dapat mengsekresikan faktor-faktor pertumbuhan yang berguna dalam
mempercepat penyembuhan luka.
Untuk mengaplikasikan terapi belatung,dibutuhkan tudung yang
seperti sangkar agar belatung tidak kabur. Tudung beserta belatung ditempatkan
diatas luka selama kurang-lebih 2 hari. Belatung-belatung di dalam tudung akan
bergerak bebas untuk mencari jaringan yang mati. Tudung perlu dibuat ventilasi
karena belatung membutuhkan oksigen untuk tetap hidup. Didalam tudung ini
belatung akan tumbuh makin besar dan akan berganti kulit beberapa kali. Tetapi mereka tidak akan bertambah banyak
karena belatung adalah bentuk imatur dari lalat,sehingga tidak dapat bereproduksi.
Setelah 2 hari terapi dapat dihentikan atau dilanjutkan dengan mengganti
belatung, tergantung tingkat keparahan luka. Spesies yang digunakan untuk
terapi ini adalah belatung dari lalat berfamili Calliphoriae.
Dibalik manfaat terapi belatung terdapat beberapa batasan
dan kerugian yangmembatasi penggunaanya. Terapi belatung tidak dapat digunakan
untuk semua jenis luka, karena belatung hanya menyukai kondisi-kondisi tertentu
saja. Luka yang dapat diterapi dengan belatung adalah luka yang lembab dengan
cairan eksudasi luka dan yang kaya dengan oksigen. Luka yang kering tidak
memberikan lingkungan yang ideal bagi belatung, sehingga perlu dibasahi dengan
larutan saline. Terkadang pasien dan dokter merasa jijik menggunakan terapi
ini,sehingga terapi belatung tidak menjadi pilihan utama. Rasa geli yang timbul
akibat belatung yang mondar-mandir didalam tudung luka juga dapat mengganggu
perasaan pasien. Belatung pada terapi ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama
didalam luka, karena belatung yang tumbuh besar dan terlalu lama di dalam luka
juga dapat memakan jaringan yang hidup. Inilah alasan mengapa terapi ini
dibatasi hingga 2 hari saja. Jadi perlu kehati-hatian yang besar dalam
melakukan terapi belatung.Penelitian tentang terapi belatung hingga saat ini
masih belum banyak, jadi pengetahuan tentang terapi belatung masih terbatas.
Lembaga yang meregulasi juga belum
ada. Tetapi resistensi kuman terhadap antibiotik yang makin meningkat
membuat para dokter untuk perlu membatasi penggunaan antibiotik dan mencari
pengobatan alternatif untuk menekan angka resistensi kuman. Oleh karena itu,
terapi belatung dapat menjadi pilihan sebagai terapi alternatif yang potensial
dalam penyembuhan luka,terutama luka yang susah sembuh sebelum amputasi
merupakan satu-satunya pilihan.
2.4 PERAWATAN TERAPI LARVA
Mula-mula lalat dibiarkan membiak di
dalam makmal dengan menggunakan bahan yang sesuai untuk mendapatkan pembiakan
yang optimum. Ulat tersebut kemudiannya disteril untuk membasmi kuman. Apabila
diletakkan pada luka, ulat tadi akan merembes enzim yang akan mencairkan tisu
mati dan memakannya, lantas membasmi bakteria pada luka. Luka akan cepat sembuh
dan tisu baru terbentuk
Antara
penyakit yang boleh dirawat dengan kaedah ini ialah:
• ulser disebabkan diabetes;
• bedsore ulcer;
• pressure wound;
• ulser disebabkan kanser; dan
• luka akibat kemalangan atau
kebakaran.
Fatwa Mengenai penggunaan Larva lalat ini
Isu
rawatan terapi menggunakan larva ini telah dibincangkan dalam Muzakarah
Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Kali Ke-98 pada
13 hingga 15 Februari 2012. Antara perkara yang dirumuskan dalam perbincangan
tersebut ialah:
1.
Islam tidak pernah melarang penganutnya mencari penawar bagi sebarang penyakit
yang dihidapi. Sabda Rasulullah SAW bermaksud, “Maka sesungguhnya Allah SWT
tidak menciptakan sesuatu penyakit kecuali Dia menciptakan bersamanya penawar,
melainkan tua.” (Riwayat Ibn Majah)
2.
Ulamak Fekah juga meletakkan satu kaedah Fiqhiyyah iaitu “Kemudaratan hendaklah
dihilangkan.”
3.
Selain daripada khinzir dan anjing, hukum asal semua haiwan adalah suci kecuali
jika terdapat dalil yang menyatakan sebaliknya.
4.
Bangkai haiwan yang tidak mempunyai darah adalah suci.
·
Berdasarkan asas-asas di atas, Muzakarah bersetuju bahawa
hukum menggunakan rawatan terapi larva adalah harus (boleh). Oleh kerana
bangkai larva adalah suci, kehadirannya pada luka tidak akan menjejaskan ibadah
pesakit. Pesakit boleh bertayammum untuk mengangkat hadas jika penggunaan air
boleh memudharatkannya. Berikut adalah beberapa manfaat lalat untuk kehidupan
Manusia..
- Lalat
bermanfaat untuk dunia kesehatan, yaitu untuk terapi penyakit menggunakan
larva dari lalat yang biasa disebut dengan "Maggot Therapy".
Maggot Therapy atau yang biasa disebut dengan larva therapy adalah salah
satu cara pengobatan alternatif untuk mengobati luka borok atau korengan
yang menahun. Bagaimana cara kerja sehingga larva lalat ini bisa dijadikan
bahan untuk therapy? Ketika larva tersebut sibuk menggerogoti luka ia juga
sekaligus beraksi untuk membersihkan kulit mati dan daerah-daerah yang
terinfeksi, membunuh bakteri yang ada dan merangsang penyembuhan atau
penutupan luka.
- Selain
Bakteri dan Cacing tanah, lalat juga merupakan salah
satu hewan pengurai yang dapat mengurai limbah rumah tangga, ini sangat
penting untuk mengurangi sampah bumi. Sekelompok peneliti dari Universitas
Alicante Spanyol, mengadakan penelitian yang membuktikan larva lalat dapat
mengurai tinja atau kotoran dari hewan dan Manusia. Artinya larva dari
lalat ini dapat dimanfaatkan mengurangi jumlah limbah biologis dimuka bumi
ini. Lalat juga dapat mengurai jasad yang telah mati sehingga mudah
menyatu dengan tanah.
- Larva
lalat dapat dijadikan sumber pangan alternatif. Jenis larva lalat yang
bisa dijadikan sumber pangan alternatif adalah dari jenis lalat tentara
yang besar. Larva dari lalat tentara ini mengandung protein mencapai 50 %
dan lemak sebesar 25 % dari keseluruhan tubuhnya. Larva dari lalat tentara
ini sering dijadikan sebagai pakan untuk ikan.
- Lalat memiliki gen yang bernama
gen "refilin" yang memiliki dua fungsi yaitu:
- Fungsi
untuk IndustriGen refilin ini dapat dimanfaatkan oleh industri sebagai
pengganti karet yang biasa didapatkan dari getah karet atau yang lain.
Gen ini lebih kuat dan memiliki daya elastisitas yang lebih tinggi dari
semua jenis karet yang ada didunia, gen ini memiliki daya dorong dan daya
tekan yang sangat kuat. Fungsi yang luar biasa ini ada pada seekor lalat
yang dapat menggetarkan sayapnya sampai 1000 kali dalam setiap detiknya.
Fungsi Untuk KesehatanGen refilin
adalah salah satu gen yang dapat dimanfaatkan pada dunia kesehatan karena dapat
mengobati penyakit-penyakit yang pada syaraf-syaraf Arteri dan syaraf-syaraf
Meina. Pada syaraf arteri yang banyak terjadi penyumbatan, gen-gen refilin yang
ada pada sayap seekor lalat dapat mengobati penyumbatan tersebut
.
BAB III
PENUTUP
Pada
kulit yang terluka sangat dierlukan perawatan luka karena bertujuan untuk
mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran
mukosa, mencegah bertambahnya kerusakan jaringan, mempercepat penyembuhan,
membersihkan luka dari benda asing atau debris, drainase untuk memudahkan
pengeluaran eksudat, mencegah perdarahan, dan mencegah excoriasi kulit sekitar
drain dan juga bermanfaat agar membantu pasien dalam penyembuhan luka, membantu
pasien memperoleh rasa nyaman dan membantu pasien mendapatkan kembali fungsi
normal.
Terapi
Belatung (dikenal juga dengan Maggot Debridement Therapy –MDT-, terapi larva)
adalah menaruh dengan sengaja belatung pembasmi kuman atau larva lalat ke kulit
yang luka atau jaringan lembut di luka manusia atau binatang
3.2 Saran
a. Seorang perawat harus menguasai
ilmu dan inovasi produk perawat supaya optimal dalam melakukan perawatan
b. Seorang perawat harus mengkaji luka secara komperehensif.
c. Seorang perawat harus menguasai pengetahuan dan keterampilan klinis
b. Seorang perawat harus mengkaji luka secara komperehensif.
c. Seorang perawat harus menguasai pengetahuan dan keterampilan klinis
Semoga makalah ini bermanfaat untuk
para pembaca umumnya dan mudah dimengerti untuk mahasiswa di bidang kesehatan
khususnya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa
makalah yang saya buat ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami mohon
berkenan supaya pemakai dan dosen untuk memberikan kritik dan sarannya yang
membangun demi perbaikan.
Untuk itu saya ucapkan terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar